Sabtu, 19 Oktober 2013

KONSPIRASI TSUNAMI ACEH 2004

Tsunami Aceh

FarizPasee.
Apakah, kalian masih ingat dengan Tsunami aceh?? pada tahun 2004 lalu??
apakah kalian tau, sebenarnya Tsunami aceh itu bukan bencana, tapi Bom Nuklir yang sengaja di ledakan di air, tapi org yang meledakan Bom ini dari Amerika Serikat(AS). Kalian belum tahu?? Yuk kita baca..

Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut.

Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo. "Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham Lincoln, berada di balik tragedi itu," katanya.

 

Angkatan Laut AS
Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia. Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan, kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.

"Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang diarahkan ke sana," paparnya.




Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India, Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus namun mematikan.



Kapal Induk AS
"Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu."

Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang terjadi di Aceh. "Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli."

Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS. "Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI," jelasnya.

Nah gimana menurut teman2 apa tsunami aceh itu mutlak bencana alam atau memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.

Seperti keadaan sekarang, beberapa negeri muslim di timur tengah bisa mendadak kacau secara bersamaan ?

Bireuen Sebagai Ibukota R.I Yang Ke-III

Foto: Mengenang Bireuen Sebagai Ibukota R.I

(MOHon di sebarkan Biar seluruh Penjuru Aceh tau)

“Walau hanya seminggu, Bireuen pernah menjadi ibukota RI yang ketiga setelah Yogyakarta dan Bukittinggi jatuh ke tangan penjajah dalam agresi kedua Belanda. Namun sayangnya fakta sejarah itu tidak pernah tercatat dalam sejarah Kemerdekaan RI. Sebuah benang merah sejarah yang terputus…”

Sekilas, tidak ada yang terlalu istimewa di Pendopo Bupati Kabupaten Bireuen tersebut. Hanya sebuah bangunan semi permanen yang berarsitektur rumah adat Aceh. Namun siapa nyana, dibalik bangunan tua itu tersimpan sejarah perjuangan kemerdekaan RI yang tidak boleh dilupakan begitu saja. Malah,di sana pernah menjadi tempat pengasingan presiden Soekarno.

Kedatangan presiden pertama RI itu ke Bireuen memang sangat fenomenal. Waktu itu, tahun 1948, Belanda melancarkan agresi keduanya terhadap Yogyakarta. Dalam waktu sekejap ibukota RI kedua itu jatuh dan dikuasai Belanda. Presiden pertama Soekarno yang ketika itu berdomisili dan mengendalikan pemerintahan di sana pun harus kalang kabut. Tidak ada pilihan lain, presiden Soekarno terpaksa mengasingkan diri ke Aceh. Tepatnya di Bireuen,yang relatif aman. Soekarno hijrah ke Bireuen dengan menumpang pesawat udara Dakota. Pesawat udara khusus yang dipiloti Teuku Iskandar itu, mendarat dengan mulus di lapangan terbang sipil Cot Gapu pada Juni 1948.

Kedatangan rombongan presidendi sambut Gubernur Militer Aceh, Teungku Daud Beureu’eh, atau yang akrab disapa Abu Daud Beureueh, Panglima Divisi X, Kolonel Hussein Joesoef, para perwira militer Divisi X, alim ulama dan para tokoh masyarakat. Tidak ketinggalan anak-anak Sekolah Rakyat (SR) juga ikut menyambut kedatangan presiden sekaligus PanglimaTertinggi Militer itu.

Malam harinya di lapangan terbang Cot Gapu diselenggarakan Leising (rapat umum) akbar. Presiden Soekarno dengan ciri khasnya, berpidato berapi-api, membakar semangat juang rakyat di Keresidenan Bireuen yang membludak lapangan terbang Cot Gapu. Masyarakat Bireuen sangat bangga dan berbahagia sekali dapat bertemu mukadan mendengar langsung pidato presiden Soekarno tentang agresi Belanda 1947-1948 yang telah menguasaikembali Sumatera Timur(Sumatera Utara) sekarang.

Asal Muasal Sebutan Bireuen Sebagai Kota Juang

Selama seminggu Presiden Soekarno berada di Bireuen aktivitas Republik dipusatkan di Bireuen. Dia menginap dan mengendalikan pemerintahan RI di rumah kediaman Kolonel Hussein Joesoef, Panglima Divisi X Komandemen Sumatera, Langkat dan tanah Karo, di Kantor Divisi X (Pendopo Bupati Bireuen sekarang). Jelasnya, dalam keadaan darurat, Bireuen pernah menjadi ibukota RI ketiga, setelah jatuhnya Yogyakarta ke dalam kekuasaan Belanda. Sayangnya catatan sejarah ini tidak pernah tersurat dalam sejarah kemerdekaan RI.

emang diakui atau tidak, peran dan pengorbanan rakyat Aceh atau Bireuen pada khususnya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Republik ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Perjalanan sejarah membuktikannya. Di zaman Revolusi 1945, kemiliteran Aceh dipusatkan di Bireuen.Di bawah Divisi X Komandemen Sumatera Langkat dan Tanah Karo dibawah pimpinan Panglima Kolonel Hussein Joesoef berkedudukan di Bireuen. Pendopo Bupati Bireuen sekarang adalah sebagai kantor DivisiX dan rumah kediaman Panglima Kolonel Hussein Joesoef. Waktu itu Bireuen dijadikan sebagai pusat perjuangan dalam menghadapi setiap serangan musuh. Karena itu pula sampai sekarang, Bireuen mendapat julukan sebagai “Kota Juang”.

Kemiliteran Aceh yang sebelumnya di Kutaradja, kemudian dipusatkan di Juli Keude Dua (Sekitar tiga kilometer jaraknya sebelah selatan Bireuen-red) di bawah Komando Panglima Divisi X, Kolonel HusseinJoesoef, yang membawahi Komandemen Sumatera, Langkat danTanah Karo. Dipilihnya Bireuen sebagaipusat kemiliteran Aceh, lantaran letaknya yang sangat strategis dalam mengatur strategi militer untuk memblokade serangan Belanda di Medan Area yang telah menguasai Sumatera Timur.

Pasukan tempur Divisi X Komandemen Sumatera yang bermarkas di Juli Keudee Dua, Bireuen, itu silih berganti dikirim ke Medan Area. Termasuk diantaranya pasukan tank dibawah pimpinan Letnan Yusuf Ahmad, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Letnan Yusuf Tank. Sekarang dia sudah Purnawirawan dan bertempat tinggal di Juli Keude Dua, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen. Menurut Yusuf Tank, waktu itu pasukan Divisi X mempunyai puluhan unit mobil tank. Peralatan perang itu merupakan hasil rampasantank tentara Jepang yang bermarkas di Juli Keude Dua.

Dengan tank-tank itulah pasukan Divisi X mempertahankan Republik ini di Medan Area pada masa agresi Belanda pertama dan kedua tahun 1947-1948. Juli Keude Dua juga memiliki nilai historis kemiliteran penting dalam mempertahakan Republik. Terutama di zaman Revolusi 1945. Pendidikan Perwira Militer (Vandrecht), yakni untuk mendidik perwira-perwira yang tangguh di pusatkan di Juli Keude Dua.

Kendati usianya sudah uzur, Yusuf Tank masih dapat mengingat berbagai semua peristiwa sukaduka perjuangannya masa silam. Salah satu diantaranya tentang peranan Radio Rimba Raya milik DivisiX Komandemen Sumatera yang mengudara ke seluruh dunia dalam enam bahasa, Indonesia, Inggris, Urdu, Cina, belanda dan bahasa Arab. Dikatakan, “Radio Rimba Raya mengudara ke seluruh dunia 20 Desember 1948 untuk memblokade siaran propaganda Radio Hervenzent Belanda di Batavia yang yang menyiarkan bahwa Indonesia sudah tidak ada lagi. Dalam siaran bohong Radio Belanda seluruh wilayah nusantara sudah habis dikuasai Belanda. Padahal, Aceh masih tetap utuh dan tak pernah berhasil dikuasai Belanda.

Dengan mengudaranya Radio Rimba Raya ke seluruh dunia, masyarakat dunia sudah mengetahui secara jelas bahwa Indonesia sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Karena itu, saat kedatangan Presiden Soekarno ke Bireuen bulanJuni 1948, dalam pidatonya yang berapi-api di lapangan terbangCot Gapu, Soekarno mengatakan,Aceh yang tidak mampu dikuasai Belanda dijadikan sebagai Daerah Modal Republik Indonesia. Selama seminggu Presiden Soekarno berada di Bireuen, kemudian bersama Gubernur Militer Aceh Abu Daud Beureueh berangkat ke Kutaradja. Di Kutaradja Gubernur Milter Aceh mengundang seluruh saudagar Aceh di hotel Aceh. Dia menyampaikan permintaan Presiden Soekarno agar rakyat Ace hmenyumbang dua pesawat terbang untuk Republik.

Presiden Soekarno sempat mogok makan siang alias Ngambek sebelum Abu Beureu’eh memberi jawaban, menyetujui permintaannya itu agar Aceh menyumbang dua pesawat terbang. Kesepakatan para saudagarAceh dengan Abu Daud Beureu’eh, mereka bersedia menyumbang dua pesawat terbang untuk Republik. Dengan sumber dana obligasi rakyat Aceh, yakni Pesawat Seulawah I dan Seulawah II. Kedua pesawat terbang sumbangan rakyat Aceh itu adalah sebagai cikal bakal pesawat Garuda Indonesia Airways saat ini. Sedangkan Radio Rimba Raya adalah sebagai cikal bakal Radio RRI sekarang. ***

FarizPasee.
“Walau hanya seminggu, Bireuen pernah menjadi ibukota RI yang ketiga setelah Yogyakarta dan Bukittinggi jatuh ke tangan penjajah dalam agresi kedua Belanda. Namun sayangnya fakta sejarah itu tidak pernah tercatat dalam sejarah Kemerdekaan RI. Sebuah benang merah sejarah yang terputus…”

Sekilas, tidak ada yang terlalu istimewa di Pendopo Bupati Kabupaten Bireuen tersebut. Hanya sebuah bangunan semi permanen yang berarsitektur rumah adat Aceh. Namun siapa nyana, dibalik bangunan tua itu tersimpan sejarah perjuangan kemerdekaan RI yang tidak boleh dilupakan begitu saja. Malah,di sana pernah menjadi tempat pengasingan presiden Soekarno.

Kedatangan presiden pertama RI itu ke Bireuen memang sangat fenomenal. Waktu itu, tahun 1948, Belanda melancarkan agresi keduanya terhadap Yogyakarta. Dalam waktu sekejap ibukota RI kedua itu jatuh dan dikuasai Belanda. Presiden pertama Soekarno yang ketika itu berdomisili dan mengendalikan pemerintahan di sana pun harus kalang kabut. Tidak ada pilihan lain, presiden Soekarno terpaksa mengasingkan diri ke Aceh. Tepatnya di Bireuen,yang relatif aman. Soekarno hijrah ke Bireuen dengan menumpang pesawat udara Dakota. Pesawat udara khusus yang dipiloti Teuku Iskandar itu, mendarat dengan mulus di lapangan terbang sipil Cot Gapu pada Juni 1948.

Kedatangan rombongan presidendi sambut Gubernur Militer Aceh, Teungku Daud Beureu’eh, atau yang akrab disapa Abu Daud Beureueh, Panglima Divisi X, Kolonel Hussein Joesoef, para perwira militer Divisi X, alim ulama dan para tokoh masyarakat. Tidak ketinggalan anak-anak Sekolah Rakyat (SR) juga ikut menyambut kedatangan presiden sekaligus PanglimaTertinggi Militer itu.

Malam harinya di lapangan terbang Cot Gapu diselenggarakan Leising (rapat umum) akbar. Presiden Soekarno dengan ciri khasnya, berpidato berapi-api, membakar semangat juang rakyat di Keresidenan Bireuen yang membludak lapangan terbang Cot Gapu. Masyarakat Bireuen sangat bangga dan berbahagia sekali dapat bertemu mukadan mendengar langsung pidato presiden Soekarno tentang agresi Belanda 1947-1948 yang telah menguasaikembali Sumatera Timur(Sumatera Utara) sekarang.

Asal Muasal Sebutan Bireuen Sebagai Kota Juang

Selama seminggu Presiden Soekarno berada di Bireuen aktivitas Republik dipusatkan di Bireuen. Dia menginap dan mengendalikan pemerintahan RI di rumah kediaman Kolonel Hussein Joesoef, Panglima Divisi X Komandemen Sumatera, Langkat dan tanah Karo, di Kantor Divisi X (Pendopo Bupati Bireuen sekarang). Jelasnya, dalam keadaan darurat, Bireuen pernah menjadi ibukota RI ketiga, setelah jatuhnya Yogyakarta ke dalam kekuasaan Belanda. Sayangnya catatan sejarah ini tidak pernah tersurat dalam sejarah kemerdekaan RI.

emang diakui atau tidak, peran dan pengorbanan rakyat Aceh atau Bireuen pada khususnya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Republik ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Perjalanan sejarah membuktikannya. Di zaman Revolusi 1945, kemiliteran Aceh dipusatkan di Bireuen.Di bawah Divisi X Komandemen Sumatera Langkat dan Tanah Karo dibawah pimpinan Panglima Kolonel Hussein Joesoef berkedudukan di Bireuen. Pendopo Bupati Bireuen sekarang adalah sebagai kantor DivisiX dan rumah kediaman Panglima Kolonel Hussein Joesoef. Waktu itu Bireuen dijadikan sebagai pusat perjuangan dalam menghadapi setiap serangan musuh. Karena itu pula sampai sekarang, Bireuen mendapat julukan sebagai “Kota Juang”.

Kemiliteran Aceh yang sebelumnya di Kutaradja, kemudian dipusatkan di Juli Keude Dua (Sekitar tiga kilometer jaraknya sebelah selatan Bireuen-red) di bawah Komando Panglima Divisi X, Kolonel HusseinJoesoef, yang membawahi Komandemen Sumatera, Langkat danTanah Karo. Dipilihnya Bireuen sebagaipusat kemiliteran Aceh, lantaran letaknya yang sangat strategis dalam mengatur strategi militer untuk memblokade serangan Belanda di Medan Area yang telah menguasai Sumatera Timur.

Pasukan tempur Divisi X Komandemen Sumatera yang bermarkas di Juli Keudee Dua, Bireuen, itu silih berganti dikirim ke Medan Area. Termasuk diantaranya pasukan tank dibawah pimpinan Letnan Yusuf Ahmad, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Letnan Yusuf Tank. Sekarang dia sudah Purnawirawan dan bertempat tinggal di Juli Keude Dua, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen. Menurut Yusuf Tank, waktu itu pasukan Divisi X mempunyai puluhan unit mobil tank. Peralatan perang itu merupakan hasil rampasantank tentara Jepang yang bermarkas di Juli Keude Dua.

Dengan tank-tank itulah pasukan Divisi X mempertahankan Republik ini di Medan Area pada masa agresi Belanda pertama dan kedua tahun 1947-1948. Juli Keude Dua juga memiliki nilai historis kemiliteran penting dalam mempertahakan Republik. Terutama di zaman Revolusi 1945. Pendidikan Perwira Militer (Vandrecht), yakni untuk mendidik perwira-perwira yang tangguh di pusatkan di Juli Keude Dua.

Kendati usianya sudah uzur, Yusuf Tank masih dapat mengingat berbagai semua peristiwa sukaduka perjuangannya masa silam. Salah satu diantaranya tentang peranan Radio Rimba Raya milik DivisiX Komandemen Sumatera yang mengudara ke seluruh dunia dalam enam bahasa, Indonesia, Inggris, Urdu, Cina, belanda dan bahasa Arab. Dikatakan, “Radio Rimba Raya mengudara ke seluruh dunia 20 Desember 1948 untuk memblokade siaran propaganda Radio Hervenzent Belanda di Batavia yang yang menyiarkan bahwa Indonesia sudah tidak ada lagi. Dalam siaran bohong Radio Belanda seluruh wilayah nusantara sudah habis dikuasai Belanda. Padahal, Aceh masih tetap utuh dan tak pernah berhasil dikuasai Belanda.

Dengan mengudaranya Radio Rimba Raya ke seluruh dunia, masyarakat dunia sudah mengetahui secara jelas bahwa Indonesia sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Karena itu, saat kedatangan Presiden Soekarno ke Bireuen bulanJuni 1948, dalam pidatonya yang berapi-api di lapangan terbangCot Gapu, Soekarno mengatakan,Aceh yang tidak mampu dikuasai Belanda dijadikan sebagai Daerah Modal Republik Indonesia. Selama seminggu Presiden Soekarno berada di Bireuen, kemudian bersama Gubernur Militer Aceh Abu Daud Beureueh berangkat ke Kutaradja. Di Kutaradja Gubernur Milter Aceh mengundang seluruh saudagar Aceh di hotel Aceh. Dia menyampaikan permintaan Presiden Soekarno agar rakyat Ace hmenyumbang dua pesawat terbang untuk Republik.

Presiden Soekarno sempat mogok makan siang alias Ngambek sebelum Abu Beureu’eh memberi jawaban, menyetujui permintaannya itu agar Aceh menyumbang dua pesawat terbang. Kesepakatan para saudagarAceh dengan Abu Daud Beureu’eh, mereka bersedia menyumbang dua pesawat terbang untuk Republik. Dengan sumber dana obligasi rakyat Aceh, yakni Pesawat Seulawah I dan Seulawah II. Kedua pesawat terbang sumbangan rakyat Aceh itu adalah sebagai cikal bakal pesawat Garuda Indonesia Airways saat ini. Sedangkan Radio Rimba Raya adalah sebagai cikal bakal Radio RRI sekarang.

Mohon disebarkan supaya Rakyat Aceh Tahu.
 

Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama pengembara.

Foto: Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama pengembara. 


Ulama ini dalam masyarakat Aceh lebih dikenal dengan Abu Ibrahim Karamah (Keramat). Belum pernah terjadi dalam sejarah di Woyla (Aceh Barat) bila seseorang meninggal ribuan orang datang melayat (takziah) kecuali pada waktu wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Selama hampir 30 hari meninggalnya Abu Ibrahim Woyla masyarakat Aceh berduyun-duyun datang melayat ke kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla Induk, Aceh Barat sebagai tempat peristirahatan terakhir Abu Ibrahim Woyla. 

Selama 30 hari itu ribuan orang setiap hari tak kunjung henti datang menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Abu Ibrahim Woyla, sehingga pihak keluarga menyediakan 400 kotak air aqua gelas dan tiga ekor lembu setiap hari dari sumbangan mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf untuk menjamu tamu yang datang silih berganti ke tempat wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Begitulah pengaruh ke-ulama-an Abu Ibrahim Woyla dalam pandangan masyarakat Aceh, terutama di wilayah Pantai barat selatan Aceh.

Abu Ibrahim Woyla yang bernama lengkap Teungku (Ustadz/Kiyai) Ibrahim bin Teungku Sulaiman bin Teungku Husen dilahirkan di kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat pada tahun 1919 M. Menurut riwayat, pendidikan formal Abu Ibrahim Woyla hanya sempat menamatkan Sekolah Rakyat (SR), selebihnya menempuh pendidikan Dayah (Pesantren Salafi/Tradisional) selama hampir 25 tahun. Sehingga dalam sejarah masa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah belajar 12 tahun pada Syeikh Mahmud seorang ulama asal Lhok Nga Aceh Besar yang kemudian mendirikan Dayah Bustanul Huda di Kecamatan Blang Pidie, Aceh Barat Daya. Di antara murid Syeikh Mahmud ini selain Abu Ibrahim Woyla juga Abuya Syeikh Muda Waly Al-Khalidy yang kemudian Abu Ibrahim Wayla berguru padanya, Abuya Muda Waly adalah sebagai seorang ulama tareqat naqsyabandiyah tersohor di Aceh.

Menurut keterangan, Syeikh Muda Waly hanya sempat belajar pada Syeikh Mahmud sekitar 3 tahun, kemudian pindah ke Aceh Besar dan belajar pada Abu Haji Hasan Krueng Kale dan Abu Hasballah Indrapuri. setelah itu Syeikh Muda Waly pindah ke Padang dan belajar pada Syeikh Jamil Jaho di Padang Panjang. beberapa tahun di Padang Syeikh Muda Waly melanjutkan pendidikan ke Mekkah, kemudian Syeikh Muda Waly kembali kepadang dan pulang ke Aceh Selatan untuk mendirikan Pesantren Tradisional di Labuhan Haji Aceh Selatan. 

Saat itulah Abu Ibrahim Woyla sudah mengetahui bahwa Syeikh Muda Waly telah kembali dari Mekkah dan mendirikan Dayah, maka Abu Ibrahim Woyla kembali belajar pada Syeikh Muda Waly untuk memperdalam ilmu tareqat naqsyabandiyah. Namun sebelum itu Abu Ibrahim Woyla pernah belajar pada Abu Calang (Syeikh Muhammad Arsyad) dan Teungku Bilal yatim (Suak) bersama rekan seangkatannya yaitu (alm) Abu Adnan Bakongan.

Setelah lebih kurang 3 tahun memperdalam ilmu tareqat pada Syeikh Muda Waly, Abu Ibrahim Woyla kembali ke kampung halamannya, tapi tak lama setelah itu Abu Ibrahim Woyla mulai mengembara yang dimana keluarga sendiri tidak mengetahui kemana Abu Ibrahim Woyla pergi mengembara. Menurut riwayat dari Teungku Nasruddin (menantu Abu Ibrahim Woyla) semasa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah menghilang dari keluarga selama tiga kali, Pertama, Abu Ibrahim Woyla menghilangkan diri selama 2 bulan, Kedua, Abu Ibrahim Woyla menghilang selama 2 tahun dan Ketiga, Abu Ibrahim Woyla menghilangkan diri selama 4 tahun yang tidak diketahui kemana perginya.

Dalam kali terakhir inilah Abu Ibrahim Woyla kembali pada keluarganya di Pasi Aceh, pihak keluarga tidak habis pikir pada perubahan yang terjadi pada Abu Ibrahim Woyla. Rambut dan jenggotnya sudah demikian panjang tak ter-urus, pakaiannya sudah compang camping dan kukunya panjang seadanya. mungkin bisa kita bayangkan seseorang yang menghilang selama 4 tahun dan tak sempat untuk mengurus dirinya.

Begitulah kondisi Abu Ibrahim Woyla ketika kembali ke tengah keluarganya setelah 4 tahun menghilang, maka wajar bila secara duniawiyah dalam kondisi seperti itu sebagian masyarakat Woyla menganggap Abu Ibrahim Woyla sudah tidak waras lagi.

Abu Ibrahim Woyla oleh banyak orang dikenal sebagai ulama agak pendiam dan ini sudah menjadi bawaannya sewaktu kecil hingga masa tua. Beliau hanya berkomunikasi bila ada hal yang perlu untuk disampaikan sehingga banyak orang yang tidak berani bertanya terhadap hal-hal yang terkesan aneh bila dikerjakan Abu Ibrahim Woyla.


Sikap Abu Ibrahim Woyla seperti itu sangat dirasakan oleh keluarganya, namun karena mereka sudah tau sifat dan pembawaannya demikian, keluarga hanya bisa pasrah terhadap pilihan jalan hidup yang ditempuh Abu Ibrahim Woyla yang terkadang sikap dan tindakannya tidak masuk akal. Tapi begitulah orang mengenal sosok Abu Ibrahim Woyla.

Abu Ibrahim Woyla memiliki dua orang isteri, isteri pertama bernama Rukiah, dari hasil pernikahan ini Abu Ibrahim Woyla dikaruniai 3 orang anak, seorang laki-laki dan 2 perempuan. yang laki-laki bernama Zulkifli dan yang perempuan bernama Salmiah dan Hayatun Nufus. Sementara pada isteri keduanya yang beliau nikahi di Peulantee, Aceh Barat, dua tahun sebelum beliau meninggal tidak dikaruniai anak.

Menurut cerita tatkala isteri pertamanya hamil 6 bulan untuk anak pertama yang dikandung Ummi Rukian, kondisi Abu Ibrahim Woyla saat itu seperti tidak stabil, sehingga beliau mengatakan pada isterinya “Saya mau belah perut kamu untuk melihat anak kita”, kata Abu Ibrahim Woyla pada isterinya yang pada saat itu membuat keluarganya tak habis pikir terhadap apa yang diucapkan Abu Ibrahim Woyla pada isterinya itu. Karena perkataan seperti itu dianggap perkataan yang sudah diluar akal sehat, maka keluarga dengan cemas menggatakan kita tidak tahu apa yang dimaksudkan oleh Abu Ibrahim Woyla yang meminta untuk membelah perut isterinya yang sedang mengandung 6 bulan. Meskipun begitu, perkataan yang pernah diucapkan itu tak pernah dilakukannya.

Pada tahun 1954 sebenarnya tahun yang sangat membahagiakan bagi pasangan suami-isteri karena pada tahun itu lahir anak pertama dari pasangan Abu Ibrahim Woyla dan Ummi Rukiah, akan tetapi kehadiran seorang pertama itu bagi Abu Ibrahim Woyla bukanlah sesuatu yang istimewa. Abu Ibrahim Woyla saat itu hanya pulang sebentar menjenguk anaknya yang baru lahir, kemudian beliau pergi kembali mengembara entah kemana. Ketika anak pertamanya yang diberi nama Salmiah sudah besar, menurut cerita Teungku Nasruddin barulah kondisi Abu Ibrahim Woyla kembali normal hidup bersama keluarganya. Dan saat itu Abu Ibrahim Woyla sempat membuka lahan perkebunan di Suwak Trieng untuk menjadi harta yang ditinggalkan untuk keluarganya di kemudian hari.

Pada saat itu kehidupan Abu Ibrahim Woyla bersama keluarganya sudah sangat harmonis hingga lahir anak kedua, Hayatun Nufus dan anaknya yang ketiga Zulkifli. Semua keluarganya sangat bersyukur karena Abu Ibrahim Woyla telah tinggal bersama keluarganya. Namun apa mau dikata, tak lama setelah lahir anaknya yang ketiga Abu Ibrahim Woyla kembali meninggalkan keluarganya dan entah kemana. Sehingga Ummi Rukiah tidak tahan lagi dengan ketidakpedulian Abu Ibrahim Woyla terhadap nafkah keluarganya, isterinya minta untuk pulang ke Blang Pidie daerah asalnya.

Alasan isterinya untuk pulang ke Blang Pidie memang tepat, karena menurutnya Abu Ibrahim Woyla tidak lagi peduli kepada keluarga, beliau hanya asyik berzikit sendiri dan pergi kemana beliau suka. akan tetapi, keinginan Ummii Rukian untuk kembali ke Blang Pidie tidak terwujud karena Allah mempersatukan Abu Ibrahim Woyla dan isterinya sampai akhir hayatnya.

Kisah Keajaiban dan Aneh

Bila kita dengar kisah dan cerita tentang Abu Ibrahim Woyla semasa hidupnya tak ubah seperti kita membaca kisah para sufi dan ahli tashawwuf. Banyak sekali tindakan yang dikerjakan Abu Ibrahim Woyla semasa hidupnya yang terkadang tidak dapat diterima secara rasional, karena kejadian yang diperankannya termasuk di luar jangkauan akal pikiran manusia. Untuk mengenal prilaku Abu Ibrahim Woyla haruslah menggunakan pikiran alam lain sehingga menemukan jawaban apa yang dilakukan Abu Ibrahim Woyla itu benar adanya.

Alm. Abu Ibrahim Woyla berkunjung ke sebuah tempat.
Itulah keajaiban-keajaiban yang melekat pada sosok Abu Ibrahim Woyla, yang oleh sebagian ulama di Aceh menilai bahwa Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama yang sudah mencapai tingkat Waliyullah (Wali Allah). hal itu diakui Teungku Nasruddin, memang banyak sekali laporan masyarakat yang diterima keluarga menceritakan seputar keajaiban kehidupan Abu Ibrahim Woyla.

Hal ini terbukti semasa hidupnya Abu Ibrahim Woyla selalu mendatangi tempat-tempat dimana umat selalu dalam kesusahan, kegelisahan dan musibah beliau selalu ada di tengah-tengah masyarakat itu. Namun orang sulit memahami maksud dan tujuan Abu Ibrahim Woyla untuk apa beliau mendatangi tempat-tempat seperti itu, karena kedatangannya tidak membawa pesan atau amanah apapun bagi masyarakat yang didatanginya. Abu Ibrahim Woyla hanya datang berdoa di tempat-tempat yang ia datangi, tutur Teungku Nasruddin.

Dalam hal ini Ustadz (Teungku disingkat Tgk) Muhammad Kurdi Syam (seorang warga Kayee Unoe, Calang yang sangat mengenal Abu Ibrahim Woyla menceritakan bahwa Abu Ibrahim Woyla kebetulan sedang berjalan kaki, beliau terkadang masuk ke sebuah rumah tertentu milik masyarakat yang dilawatinya, ia mengelilingi rumah tersebut sampai beberapa kali kemudian berhenti pas di halaman rumah itu dan menghadapkan dirinya ke arah rumah tersebut dengan berzikir LA ILAHA ILLALLAH yang tak berhenti keluar dari mulutnya, setelah itu Abu Ibrahim Woyla pergi meninggalkan rumah itu.

Tidak ada yang tahu makna yang terkandung di balik semua itu, apakah agar penghuni rumah itu terhindar dari bahaya yang akan menimpa mereka atau mendoakan penghuni rumah itu agar dirahmati Allah? Wallahu A’lam.

Menurut Tgk Nasruddin , dilihat dari kehidupannya, Abu Ibrahim Woyla sepertinya tidak lagi membutuhkan hal-hal yang bersifat duniawi, ia mencontohkan, kalau misalnya Abu Ibrahim Woyla memiliki uang, uang tersebut bisa habis dalam sekejap mata dibagikan kepada orang yang membutuhkan dan biasanya Abu Ibrahim Woyla membagikan uang itu kepada anak-anak dalam jumlah yang tidak diperhitungkan (sama seperti amalan Rasulullah). Begitulah kehidupan Abu Ibrahim Woyla dalam kehidupan sehari-hari.

Keajaiban lain yang membuat masyarakat tak habis pikir dan bertanya-tanya adalah soal kecepatan beliau melakukan perjalanan kaki yang ternyata lebih cepat dari kendaraan bermesin. Memang kebiasaan Abu Ibrahim Woyla kalau pergi kemana-mana selalu berjalan kaki tanpa menggunakan sendal. Bagi orang yang belum mengenalnya bisa beranggapan bahwa Abu Ibrahim Woyla sosok yang tidak normal. Karena disamping penampilannya yang tidak rapi, mulutnya terus komat kamit mengucapkan zikir sambil berjalan.

Tgk Muhammad Kurdi Syam menceritakan suatu ketika Abu Ibrahim Woyla sedang jalan kaki di Teunom menuju Meulaboh (perjalanan yang memakan waktu 1 sampai 2 jam dengan kendaraan bermotor), yang anehnya Abu Ibrahim Woyla ternyata duluan sampai di Meulaboh, padahal yang punya mobil tadi tahu bahwa tidak ada kendaraan lain yang mendahului mobilnya, kejadian ini bukan sekali dua kali terjadi, malah bagi masyarakat di pantai barat yang sudah mengganggap itulah kelebihan sosok ulama keramat Abu Ibrahim Woyla yang luar biasa tidak sanggup dinalar oleh pikiran orang biasa.

karena tak heran kalau Abu Ibrahim Woyla berada seperti di pasar, misalnya semua pedagang di pasar itu berharap agar Abu Ibrahim Woyla dapat singgah di toko mereka, karena mereka ingin mendapatkan berkah Allah melalui perantaran Abu Ibrahim Woyla. Namun tidak segampang itu karena Abu Ibrahim Woyla punya pilihan sendiri untuk mampir di suatu tempat.

Seperti yang diceritakan Tgk Muhammad Kurdi Syam, suatu waktu Abu Ibrahim Woyla sedang berada di Lamno, Aceh Jaya. lalu bertemu dengan seseorang yang bernama Samsul Bahri yang sedang bekerja di Abah Awe, saat itu kebetulan Abu Ibrahim Woyla membawa dua potong lemang.

Ketika mampir di situ Abu Ibrahim Woyla meminta sedikit air, setelah air itu diberikan Samsul lalu Abu Ibrahim Woyla memberikan dua potong lemang tersebut kepada Samsul tapi Samsul menolaknya karena menurut Samsul bahwa lemang tersebut adalah sedekah orang yang diberikan kepada Abu Ibrahim Woyla. karena tidak mau diterima Samsul, lemang itu dibuang Abu Ibrahim Woyla yang tak jauh dari tempat duduknya, spontan saja Samsul tercengang dengan tindakan Abu yang membuang lemang begitu saja, karena merasa bersalah lalu Samsul ingin mengambil lemang yang sudah dibuang tersebut, namun sayang, ketika mau diambil lemang itu hilang secara tiba-tiba.

Dalam kejadian lain, Tgk Nasruddin menceritakan suatu ketika (sebelum Tgk Nasruddin menjadi menantu Abu Ibrahim Woyla), tiba-tiba shubuh pagi Abu Ibrahim Woyla datang ke almamaternya ke Pesantren Syeikh Mahmud, kaki Abu Ibrahim Woyla kelihatan sedikit pincang sebelah kalau beliau berjalan. Kedatangan Abu Ibrahim Woyla disambut Tgk Nasruddin dan teman-teman sepengajian lainnya.

Lalu Abu meminta sedikit nasi untuk sarapan pagi, “nasinya ada, tapi tidak ada lauk pauk apa-apa Abu” kata Tgk Nasruddin, “Nggak apa-apa, saya makan pakai telur saja, coba lihat dulu di dapur mungkin masih ada satu telur tersisi” jawab Abu Ibrahim Woyla, lalu Tgk Nasruddin menuju ke dapur, ternyata di tempat yang biasa ia simpan telur terdapat satu butir telur, padahal seingatnya tidak ada sisa telur lagi karena sudah habis dimakan.

Lantas sambil menyuguhkan Nasi kepada Abu Ibrahim Woyla, Tgk Nasruddin bertanya, “Kenapa dengan kaki Abu ?” Abu menjawab “saya baru pulang dari bukit Qaf (Mekkah), disana banyak sekali tokonya tapi tidak ada penjualnya. Namun kalau kita ingin membeli sesuatu kita harus membayar di mesin, kalau tidak kita bayar kita akan ditangkap polisi”, Abu meneruskan “setelah saya belanja di toko-toko itu lalu saya naik kereta api dan sangat cepat larinya, karena saya takut duduk dalam kereta api itu , maka saya lompat dan terjatuh hingga membuat kaki saya sedikit terkilir, makanya saya agak pincang, tapi sebentar lagi juga sembuh”.

Kejadian serupa juga dialami oleh keluarga dekat Abu Ibrahim Woyla sendiri, suatu hari Abu mengunjungi salah seorang saudaranya untuk meminta sedikit nasi dengan lauk sambel udang belimbing, lalu tuan rumah itu mengatakan pada isterinya untuk menyiapkan nasi dengan sambel udang belimbing untuk Abu Ibrahim Woyla, tapi isterinya memberi tahu bahwa pohon belimbingnya tidak lagi berbuah, “baru kemarin sore saya lihat pohon belimbingnya lagi tidak ada buahnya” kata sang isteri pada suaminya. Tapi suaminya terus mendesak isterinya “coba kamu lihat dulu, kadang ada barang dua tiga buah sudah cukup untuk makan Abu” katanya.lalu isterinya pergi ke pohon belakang rumah, ternyata belimbing itu memang didapatkan tak lebih dari tiga buah di pohon yang kemarin sore dilihatnya.

Demikian pula ketika hendak melangsungkan pernikahan anak pertama Abu Ibrahim Woyla, yaitu Salmiah, msyarakat di kampung melihat sepertinya Abu Ibrahim Woyla tidak peduli terhadap acara pernikahan anaknya. Padahal acara pernikahan itu akan berlangsung beberapa hari lagi, tapi Abu Ibrahim Woyla tidak menyiapkan apa-apa untuk menghadapi acara pernikahan anaknya itu, bahkan uang pun tidak beliau kasih pada keluarga untuk kebutuhan acara tersebut. Namun ajaibnya pada hari “H” (hari pernikahan berlangsung) ternyata acara pernikahan anaknya berlangsung lebih besar dari pesta-pesta pernikahan orang lain yang jauh-jauh hari telah mempersiapkan segala sesuatunya.

Begitulah sebagian dari perjalanan riwayat hidup seorang ulama dan aulia Abu Ibrahim Woyla yang sulit dicari penggantinya di Aceh sekarang ini. Beliau berpulang ke Rahmatullah pada hari sabtu pukul 16.00 WIB tanggal 18 Juli 2009 di rumah anaknya di Pasi Aceh Kecamatan Woyla Induk, Kabupaten Aceh Barat dalam usia 90 tahun.

Tim Majalah Santri Dayah pernah berziarah ke makan beliau pada pertengahan tahun 2012, melihat makan yang dijaga oleh anak tertuanya, banyak sekali diziarahi oleh masyarakat. Namun pihak keluarga sangat hati-hati dan berpesan pada penziarah agar makan Abu Ibrahim Woyla tidak dijadikan tempat pemujaan (yang membawa kepada syirik).


SAMUDRA PASEE. Ulama ini dalam masyarakat Aceh lebih dikenal dengan Abu Ibrahim Karamah (Keramat). Belum pernah terjadi dalam sejarah di Woyla (Aceh Barat) bila seseorang meninggal ribuan orang datang melayat (takziah) kecuali pada waktu wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Selama hampir 30 hari meninggalnya Abu Ibrahim Woyla masyarakat Aceh berduyun-duyun datang melayat ke kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla Induk, Aceh Barat sebagai tempat peristirahatan terakhir Abu Ibrahim Woyla.

Selama 30 hari itu ribuan orang setiap hari tak kunjung henti datang menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Abu Ibrahim Woyla, sehingga pihak keluarga menyediakan 400 kotak air aqua gelas dan tiga ekor lembu setiap hari dari sumbangan mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf untuk menjamu tamu yang datang silih berganti ke tempat wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Begitulah pengaruh ke-ulama-an Abu Ibrahim Woyla dalam pandangan masyarakat Aceh, terutama di wilayah Pantai barat selatan Aceh.

Abu Ibrahim Woyla yang bernama lengkap Teungku (Ustadz/Kiyai) Ibrahim bin Teungku Sulaiman bin Teungku Husen dilahirkan di kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat pada tahun 1919 M. Menurut riwayat, pendidikan formal Abu Ibrahim Woyla hanya sempat menamatkan Sekolah Rakyat (SR), selebihnya menempuh pendidikan Dayah (Pesantren Salafi/Tradisional) selama hampir 25 tahun. Sehingga dalam sejarah masa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah belajar 12 tahun pada Syeikh Mahmud seorang ulama asal Lhok Nga Aceh Besar yang kemudian mendirikan Dayah Bustanul Huda di Kecamatan Blang Pidie, Aceh Barat Daya. Di antara murid Syeikh Mahmud ini selain Abu Ibrahim Woyla juga Abuya Syeikh Muda Waly Al-Khalidy yang kemudian Abu Ibrahim Wayla berguru padanya, Abuya Muda Waly adalah sebagai seorang ulama tareqat naqsyabandiyah tersohor di Aceh.

Menurut keterangan, Syeikh Muda Waly hanya sempat belajar pada Syeikh Mahmud sekitar 3 tahun, kemudian pindah ke Aceh Besar dan belajar pada Abu Haji Hasan Krueng Kale dan Abu Hasballah Indrapuri. setelah itu Syeikh Muda Waly pindah ke Padang dan belajar pada Syeikh Jamil Jaho di Padang Panjang. beberapa tahun di Padang Syeikh Muda Waly melanjutkan pendidikan ke Mekkah, kemudian Syeikh Muda Waly kembali kepadang dan pulang ke Aceh Selatan untuk mendirikan Pesantren Tradisional di Labuhan Haji Aceh Selatan.

Saat itulah Abu Ibrahim Woyla sudah mengetahui bahwa Syeikh Muda Waly telah kembali dari Mekkah dan mendirikan Dayah, maka Abu Ibrahim Woyla kembali belajar pada Syeikh Muda Waly untuk memperdalam ilmu tareqat naqsyabandiyah. Namun sebelum itu Abu Ibrahim Woyla pernah belajar pada Abu Calang (Syeikh Muhammad Arsyad) dan Teungku Bilal yatim (Suak) bersama rekan seangkatannya yaitu (alm) Abu Adnan Bakongan.

Setelah lebih kurang 3 tahun memperdalam ilmu tareqat pada Syeikh Muda Waly, Abu Ibrahim Woyla kembali ke kampung halamannya, tapi tak lama setelah itu Abu Ibrahim Woyla mulai mengembara yang dimana keluarga sendiri tidak mengetahui kemana Abu Ibrahim Woyla pergi mengembara. Menurut riwayat dari Teungku Nasruddin (menantu Abu Ibrahim Woyla) semasa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah menghilang dari keluarga selama tiga kali, Pertama, Abu Ibrahim Woyla menghilangkan diri selama 2 bulan, Kedua, Abu Ibrahim Woyla menghilang selama 2 tahun dan Ketiga, Abu Ibrahim Woyla menghilangkan diri selama 4 tahun yang tidak diketahui kemana perginya.

Dalam kali terakhir inilah Abu Ibrahim Woyla kembali pada keluarganya di Pasi Aceh, pihak keluarga tidak habis pikir pada perubahan yang terjadi pada Abu Ibrahim Woyla. Rambut dan jenggotnya sudah demikian panjang tak ter-urus, pakaiannya sudah compang camping dan kukunya panjang seadanya. mungkin bisa kita bayangkan seseorang yang menghilang selama 4 tahun dan tak sempat untuk mengurus dirinya.

Begitulah kondisi Abu Ibrahim Woyla ketika kembali ke tengah keluarganya setelah 4 tahun menghilang, maka wajar bila secara duniawiyah dalam kondisi seperti itu sebagian masyarakat Woyla menganggap Abu Ibrahim Woyla sudah tidak waras lagi.

Abu Ibrahim Woyla oleh banyak orang dikenal sebagai ulama agak pendiam dan ini sudah menjadi bawaannya sewaktu kecil hingga masa tua. Beliau hanya berkomunikasi bila ada hal yang perlu untuk disampaikan sehingga banyak orang yang tidak berani bertanya terhadap hal-hal yang terkesan aneh bila dikerjakan Abu Ibrahim Woyla.


Sikap Abu Ibrahim Woyla seperti itu sangat dirasakan oleh keluarganya, namun karena mereka sudah tau sifat dan pembawaannya demikian, keluarga hanya bisa pasrah terhadap pilihan jalan hidup yang ditempuh Abu Ibrahim Woyla yang terkadang sikap dan tindakannya tidak masuk akal. Tapi begitulah orang mengenal sosok Abu Ibrahim Woyla.

Abu Ibrahim Woyla memiliki dua orang isteri, isteri pertama bernama Rukiah, dari hasil pernikahan ini Abu Ibrahim Woyla dikaruniai 3 orang anak, seorang laki-laki dan 2 perempuan. yang laki-laki bernama Zulkifli dan yang perempuan bernama Salmiah dan Hayatun Nufus. Sementara pada isteri keduanya yang beliau nikahi di Peulantee, Aceh Barat, dua tahun sebelum beliau meninggal tidak dikaruniai anak.

Menurut cerita tatkala isteri pertamanya hamil 6 bulan untuk anak pertama yang dikandung Ummi Rukian, kondisi Abu Ibrahim Woyla saat itu seperti tidak stabil, sehingga beliau mengatakan pada isterinya “Saya mau belah perut kamu untuk melihat anak kita”, kata Abu Ibrahim Woyla pada isterinya yang pada saat itu membuat keluarganya tak habis pikir terhadap apa yang diucapkan Abu Ibrahim Woyla pada isterinya itu. Karena perkataan seperti itu dianggap perkataan yang sudah diluar akal sehat, maka keluarga dengan cemas menggatakan kita tidak tahu apa yang dimaksudkan oleh Abu Ibrahim Woyla yang meminta untuk membelah perut isterinya yang sedang mengandung 6 bulan. Meskipun begitu, perkataan yang pernah diucapkan itu tak pernah dilakukannya.

Pada tahun 1954 sebenarnya tahun yang sangat membahagiakan bagi pasangan suami-isteri karena pada tahun itu lahir anak pertama dari pasangan Abu Ibrahim Woyla dan Ummi Rukiah, akan tetapi kehadiran seorang pertama itu bagi Abu Ibrahim Woyla bukanlah sesuatu yang istimewa. Abu Ibrahim Woyla saat itu hanya pulang sebentar menjenguk anaknya yang baru lahir, kemudian beliau pergi kembali mengembara entah kemana. Ketika anak pertamanya yang diberi nama Salmiah sudah besar, menurut cerita Teungku Nasruddin barulah kondisi Abu Ibrahim Woyla kembali normal hidup bersama keluarganya. Dan saat itu Abu Ibrahim Woyla sempat membuka lahan perkebunan di Suwak Trieng untuk menjadi harta yang ditinggalkan untuk keluarganya di kemudian hari.

Pada saat itu kehidupan Abu Ibrahim Woyla bersama keluarganya sudah sangat harmonis hingga lahir anak kedua, Hayatun Nufus dan anaknya yang ketiga Zulkifli. Semua keluarganya sangat bersyukur karena Abu Ibrahim Woyla telah tinggal bersama keluarganya. Namun apa mau dikata, tak lama setelah lahir anaknya yang ketiga Abu Ibrahim Woyla kembali meninggalkan keluarganya dan entah kemana. Sehingga Ummi Rukiah tidak tahan lagi dengan ketidakpedulian Abu Ibrahim Woyla terhadap nafkah keluarganya, isterinya minta untuk pulang ke Blang Pidie daerah asalnya.

Alasan isterinya untuk pulang ke Blang Pidie memang tepat, karena menurutnya Abu Ibrahim Woyla tidak lagi peduli kepada keluarga, beliau hanya asyik berzikit sendiri dan pergi kemana beliau suka. akan tetapi, keinginan Ummii Rukian untuk kembali ke Blang Pidie tidak terwujud karena Allah mempersatukan Abu Ibrahim Woyla dan isterinya sampai akhir hayatnya.

Kisah Keajaiban dan Aneh

Bila kita dengar kisah dan cerita tentang Abu Ibrahim Woyla semasa hidupnya tak ubah seperti kita membaca kisah para sufi dan ahli tashawwuf. Banyak sekali tindakan yang dikerjakan Abu Ibrahim Woyla semasa hidupnya yang terkadang tidak dapat diterima secara rasional, karena kejadian yang diperankannya termasuk di luar jangkauan akal pikiran manusia. Untuk mengenal prilaku Abu Ibrahim Woyla haruslah menggunakan pikiran alam lain sehingga menemukan jawaban apa yang dilakukan Abu Ibrahim Woyla itu benar adanya.

Alm. Abu Ibrahim Woyla berkunjung ke sebuah tempat.
Itulah keajaiban-keajaiban yang melekat pada sosok Abu Ibrahim Woyla, yang oleh sebagian ulama di Aceh menilai bahwa Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama yang sudah mencapai tingkat Waliyullah (Wali Allah). hal itu diakui Teungku Nasruddin, memang banyak sekali laporan masyarakat yang diterima keluarga menceritakan seputar keajaiban kehidupan Abu Ibrahim Woyla.

Hal ini terbukti semasa hidupnya Abu Ibrahim Woyla selalu mendatangi tempat-tempat dimana umat selalu dalam kesusahan, kegelisahan dan musibah beliau selalu ada di tengah-tengah masyarakat itu. Namun orang sulit memahami maksud dan tujuan Abu Ibrahim Woyla untuk apa beliau mendatangi tempat-tempat seperti itu, karena kedatangannya tidak membawa pesan atau amanah apapun bagi masyarakat yang didatanginya. Abu Ibrahim Woyla hanya datang berdoa di tempat-tempat yang ia datangi, tutur Teungku Nasruddin.

Dalam hal ini Ustadz (Teungku disingkat Tgk) Muhammad Kurdi Syam (seorang warga Kayee Unoe, Calang yang sangat mengenal Abu Ibrahim Woyla menceritakan bahwa Abu Ibrahim Woyla kebetulan sedang berjalan kaki, beliau terkadang masuk ke sebuah rumah tertentu milik masyarakat yang dilawatinya, ia mengelilingi rumah tersebut sampai beberapa kali kemudian berhenti pas di halaman rumah itu dan menghadapkan dirinya ke arah rumah tersebut dengan berzikir LA ILAHA ILLALLAH yang tak berhenti keluar dari mulutnya, setelah itu Abu Ibrahim Woyla pergi meninggalkan rumah itu.

Tidak ada yang tahu makna yang terkandung di balik semua itu, apakah agar penghuni rumah itu terhindar dari bahaya yang akan menimpa mereka atau mendoakan penghuni rumah itu agar dirahmati Allah? Wallahu A’lam.

Menurut Tgk Nasruddin , dilihat dari kehidupannya, Abu Ibrahim Woyla sepertinya tidak lagi membutuhkan hal-hal yang bersifat duniawi, ia mencontohkan, kalau misalnya Abu Ibrahim Woyla memiliki uang, uang tersebut bisa habis dalam sekejap mata dibagikan kepada orang yang membutuhkan dan biasanya Abu Ibrahim Woyla membagikan uang itu kepada anak-anak dalam jumlah yang tidak diperhitungkan (sama seperti amalan Rasulullah). Begitulah kehidupan Abu Ibrahim Woyla dalam kehidupan sehari-hari.

Keajaiban lain yang membuat masyarakat tak habis pikir dan bertanya-tanya adalah soal kecepatan beliau melakukan perjalanan kaki yang ternyata lebih cepat dari kendaraan bermesin. Memang kebiasaan Abu Ibrahim Woyla kalau pergi kemana-mana selalu berjalan kaki tanpa menggunakan sendal. Bagi orang yang belum mengenalnya bisa beranggapan bahwa Abu Ibrahim Woyla sosok yang tidak normal. Karena disamping penampilannya yang tidak rapi, mulutnya terus komat kamit mengucapkan zikir sambil berjalan.

Tgk Muhammad Kurdi Syam menceritakan suatu ketika Abu Ibrahim Woyla sedang jalan kaki di Teunom menuju Meulaboh (perjalanan yang memakan waktu 1 sampai 2 jam dengan kendaraan bermotor), yang anehnya Abu Ibrahim Woyla ternyata duluan sampai di Meulaboh, padahal yang punya mobil tadi tahu bahwa tidak ada kendaraan lain yang mendahului mobilnya, kejadian ini bukan sekali dua kali terjadi, malah bagi masyarakat di pantai barat yang sudah mengganggap itulah kelebihan sosok ulama keramat Abu Ibrahim Woyla yang luar biasa tidak sanggup dinalar oleh pikiran orang biasa.

karena tak heran kalau Abu Ibrahim Woyla berada seperti di pasar, misalnya semua pedagang di pasar itu berharap agar Abu Ibrahim Woyla dapat singgah di toko mereka, karena mereka ingin mendapatkan berkah Allah melalui perantaran Abu Ibrahim Woyla. Namun tidak segampang itu karena Abu Ibrahim Woyla punya pilihan sendiri untuk mampir di suatu tempat.

Seperti yang diceritakan Tgk Muhammad Kurdi Syam, suatu waktu Abu Ibrahim Woyla sedang berada di Lamno, Aceh Jaya. lalu bertemu dengan seseorang yang bernama Samsul Bahri yang sedang bekerja di Abah Awe, saat itu kebetulan Abu Ibrahim Woyla membawa dua potong lemang.

Ketika mampir di situ Abu Ibrahim Woyla meminta sedikit air, setelah air itu diberikan Samsul lalu Abu Ibrahim Woyla memberikan dua potong lemang tersebut kepada Samsul tapi Samsul menolaknya karena menurut Samsul bahwa lemang tersebut adalah sedekah orang yang diberikan kepada Abu Ibrahim Woyla. karena tidak mau diterima Samsul, lemang itu dibuang Abu Ibrahim Woyla yang tak jauh dari tempat duduknya, spontan saja Samsul tercengang dengan tindakan Abu yang membuang lemang begitu saja, karena merasa bersalah lalu Samsul ingin mengambil lemang yang sudah dibuang tersebut, namun sayang, ketika mau diambil lemang itu hilang secara tiba-tiba.

Dalam kejadian lain, Tgk Nasruddin menceritakan suatu ketika (sebelum Tgk Nasruddin menjadi menantu Abu Ibrahim Woyla), tiba-tiba shubuh pagi Abu Ibrahim Woyla datang ke almamaternya ke Pesantren Syeikh Mahmud, kaki Abu Ibrahim Woyla kelihatan sedikit pincang sebelah kalau beliau berjalan. Kedatangan Abu Ibrahim Woyla disambut Tgk Nasruddin dan teman-teman sepengajian lainnya.

Lalu Abu meminta sedikit nasi untuk sarapan pagi, “nasinya ada, tapi tidak ada lauk pauk apa-apa Abu” kata Tgk Nasruddin, “Nggak apa-apa, saya makan pakai telur saja, coba lihat dulu di dapur mungkin masih ada satu telur tersisi” jawab Abu Ibrahim Woyla, lalu Tgk Nasruddin menuju ke dapur, ternyata di tempat yang biasa ia simpan telur terdapat satu butir telur, padahal seingatnya tidak ada sisa telur lagi karena sudah habis dimakan.

Lantas sambil menyuguhkan Nasi kepada Abu Ibrahim Woyla, Tgk Nasruddin bertanya, “Kenapa dengan kaki Abu ?” Abu menjawab “saya baru pulang dari bukit Qaf (Mekkah), disana banyak sekali tokonya tapi tidak ada penjualnya. Namun kalau kita ingin membeli sesuatu kita harus membayar di mesin, kalau tidak kita bayar kita akan ditangkap polisi”, Abu meneruskan “setelah saya belanja di toko-toko itu lalu saya naik kereta api dan sangat cepat larinya, karena saya takut duduk dalam kereta api itu , maka saya lompat dan terjatuh hingga membuat kaki saya sedikit terkilir, makanya saya agak pincang, tapi sebentar lagi juga sembuh”.

Kejadian serupa juga dialami oleh keluarga dekat Abu Ibrahim Woyla sendiri, suatu hari Abu mengunjungi salah seorang saudaranya untuk meminta sedikit nasi dengan lauk sambel udang belimbing, lalu tuan rumah itu mengatakan pada isterinya untuk menyiapkan nasi dengan sambel udang belimbing untuk Abu Ibrahim Woyla, tapi isterinya memberi tahu bahwa pohon belimbingnya tidak lagi berbuah, “baru kemarin sore saya lihat pohon belimbingnya lagi tidak ada buahnya” kata sang isteri pada suaminya. Tapi suaminya terus mendesak isterinya “coba kamu lihat dulu, kadang ada barang dua tiga buah sudah cukup untuk makan Abu” katanya.lalu isterinya pergi ke pohon belakang rumah, ternyata belimbing itu memang didapatkan tak lebih dari tiga buah di pohon yang kemarin sore dilihatnya.

Demikian pula ketika hendak melangsungkan pernikahan anak pertama Abu Ibrahim Woyla, yaitu Salmiah, msyarakat di kampung melihat sepertinya Abu Ibrahim Woyla tidak peduli terhadap acara pernikahan anaknya. Padahal acara pernikahan itu akan berlangsung beberapa hari lagi, tapi Abu Ibrahim Woyla tidak menyiapkan apa-apa untuk menghadapi acara pernikahan anaknya itu, bahkan uang pun tidak beliau kasih pada keluarga untuk kebutuhan acara tersebut. Namun ajaibnya pada hari “H” (hari pernikahan berlangsung) ternyata acara pernikahan anaknya berlangsung lebih besar dari pesta-pesta pernikahan orang lain yang jauh-jauh hari telah mempersiapkan segala sesuatunya.

Begitulah sebagian dari perjalanan riwayat hidup seorang ulama dan aulia Abu Ibrahim Woyla yang sulit dicari penggantinya di Aceh sekarang ini. Beliau berpulang ke Rahmatullah pada hari sabtu pukul 16.00 WIB tanggal 18 Juli 2009 di rumah anaknya di Pasi Aceh Kecamatan Woyla Induk, Kabupaten Aceh Barat dalam usia 90 tahun.

Tim Majalah Santri Dayah pernah berziarah ke makan beliau pada pertengahan tahun 2012, melihat makan yang dijaga oleh anak tertuanya, banyak sekali diziarahi oleh masyarakat. Namun pihak keluarga sangat hati-hati dan berpesan pada penziarah agar makan Abu Ibrahim Woyla tidak dijadikan tempat pemujaan (yang membawa kepada syirik).

Minggu, 13 Oktober 2013

Fatin, Ajang Pencarian Bakat & Program Yahudi

Fatin jadi Idola baru muslim indonesia ?

Farizpasee.blogspot.com
 
JAKARTA (voa-islam.com) - Ajang pencarian bakat sebenarnya tidal lepas dari program Yahudi. Mereka sadar cara paling ampuh melumpuhkan para pemuda muslim adalah menjauhkan mereka dari gaya hidup Islam dan mendekatkan mereka pada hedonism dan hiburan. Demikian dikatakan Pengamat Gerakan Zionisme  Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi melalui email yang dikirim ke voa-islam.

Pizaro yang juga Sekjen Jurnalis Islam Bersatu (JITU) ini mengutip pernyataan Gleed Stones mantan Perdana Menteri Inggris. Dia mengatakan: “Percuma kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu menguasainya selama di dada pemuda-pemuda Islam ini bertengger Al-Qur’an. Tugas kita sekarang adalah mencabut Al-Qur’an di hati-hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka. Minuman keras dan musik lebih menghancurkan ummat Muhammad daripada seribu meriam, oleh karena itu, tanamkanlah dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks.”
Maka cara ampuh yang mereka lakukan adalah mempromosikan ajang pencarian bakat ke negeri-negeri muslim. Indonesian Idol seperti kita ketahui dibawa ke negeri ini oleh perusahaan hiburan Amerika bernama Fremantle Media. Fremantle Media adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang kapitalis Yahudi, Rupert Murdoch.

Lebih lanjut Pizaro menjelaskan, kini prototype ajang pencarian bakat menjamur dengan bentuk beragam, termasuk X Factors. Sama seperti American Idol, X Factor dibentuk oleh Simon Cowell dan diproduksi Fremantle Media. Simon Cowell sendiri berlatar belakang Yahudi dengan ibu seorang Kristiani. Dan dua sejoli antara Simon Cowell dan Rupert Murdoch adalah para creator yang sangat gigih mengkreasi acara pencarian bakat yang kemudian disebar ke negara-negara muslim.
“Di luar negeri sana, acara X Factor tidak banyak direspon oleh umat muslim, karena mereka tahu siapa dalang di balik acara ini. Meski ada kontestan muslim seperti Yousseph Slimani pada acara The X Factors tahun 2005 di Inggris, tapi respon muslim Inggris tidak seperti di Indonesia. Karena mereka tahu, acara seperti X Factors tidak akan pernah bisa menaikkan harkat dan martabat muslim di Inggris. Hasilnya, Yousseph Slimani hanya sampai babak perempat final.”

Beda Inggris, beda Indonesia. Meski Indonesia adalah negara mayoritas muslim, ketidakpedean justru menghinggapi diri kita, dengan menyebut kemenangan Fatin adalah kemenangan seorang muslim. Ucapan ini sangat memprihatinkan, jika kita mau menyadari siapa perintis aacara ini.
“Dari dulu saya sudah mencium itu terjadi dalam keikutsertaan Fatin. Tidak lama Fatin tampil, Bruno Mars langsung memberikan dukungan. Bruno memberi dukungan bukan sekedar suara Fatin, tapi lebih dari itu karena Fatin berjilbab. Bruno ini penyanyi yang menyuarakan atheisme lewat lagunya It Will Rain,” kata Pizaro.

Maka itu dengan kemenangan Fatin tentu kita khawatir ada semacam pembenaran bagi kaum muslimah berbondong-bondong membanjiri ajang pencarian bakat seperti ini. Tubuh dan wajah mereka menjadi santapan 250 juta bangsa Indonesia. Mereka meliuk-liuk dan bersaut-saut hanya demi ribuan SMS. Muslimah-muslimah kita nanti memiliki dalih masuk ke gelanggang yang sebenarnya jebakan Yahudi ini dengan satu kalimat: ‘Tidak masalah selama kami berjilbab’

Maka menarik kita cermati perkataan Muhammad Quthb, “Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asal ia pernah mendapatkan pengasuhan seorang ibu yang baik. Sebaliknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya, hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang dihancurkan pertama kali oleh Yahudi adalah wanita.” [desastian]

Indonesia Dibodohkan Dengan Air Mineral

1377999704670622311
                                                 DR. Dean Burk PHD (harvard)

 Setelah 22 tahun melakukan penelitian, akhirnya Harvard University menambah temuan betapa bahayanya Air Mineral yang mengandung Flourida yang saat ini juga terdapat dalam Air Mineral seperti Aqua kepunyaan Danone, tidak hanya Aqua saja Ron88 yang kini sahamnya dibeli Danone juga mengandung Zat Flourida.

Termuan terkini dari Harvard University bahwa Air Mineral dengan Fluorida juga mengurangi IQ anak-anak. Sebuah pertanyaan besar jika Danone melalui Aqua menanamkan Zat berbahaya ini di minuman anak-anak Indonesia, dalam target apa untuk puluhan tahun mendatang?
Dalam temuan itu juga membuktikan bahwa Air dengan fluorida di berbagai Negara yang mengonsumsinya termasuk Indonesia ditemukan fakta bahwa anak-anak yang tinggal di Daerah air yang mengandung konsentrasi tinggi fluorida dan meminum Air Mineral dengan kandungan Flourida seperti Indinesia salah satunya Koefisien Intelektualnya sangat rendah. Saya melihat ini sebuah unsur kesengajaan mengapa kemudian pihak Danone menggunakan Zidane sebagai idola untuk kampanye Air Mineral ini di Indonesia disebabkan Zidane muslim dan penduduk Indonesia juga mayoritas muslim.

Oleh karena itu, para Ilmuwan dari Universitas Harvard melakukan studi besar dengan mengumpulkan hasil penelitian sebelumnya dalam periode 22 tahun, di mana mereka mempelajari Efek air dengan Fluorida pada anak-anak. Hasilnya menunjukkan bahwa fluorida dapat mempengaruhi perkembangan otak anak-anak untuk tingkat yang lebih besar yang mempengaruhi orang dewasa.
Selain itu dalam laporan tersebut bahwa fluorida dapat menyebabkan : Kerusakan hippocampus, mengurangi kadar lipid, plakat pembentukan beta-amiloid (kelainan yang terjadi pada penyakit Alzheimer), eksaserbasi cedera, kerusakan pada sistem pertahanan dan antioksidan, peningkatan dalam aluminium, akumulasi fluoride dalam kelenjar pineal yang kesemuanya ada didalam Otak Manusia.
13779997862081445996
Aqua, Flouride & Israel
Dan studi telah menemukan bahwa fluorida berlebih didalam tubuh dapat menyebabkan gejala-gejala sebagai berikut :
Hiperaktif atau kelesuan
Gangguan otot
Radang sendi
Demensia
Tidak aktifnya 62 enzim dan menghambat lebih dari 100 Enzim
Menghambat pembentukan antibodi
Kematian sel
Patah tulang
Beberapa jenis kanker dalam tulang.

Begitu besarnya Kampanye minum mineral berflourida ini sungguh sebuah pertanyaan besar untuk kita, apa yang direncanakan Zionisme dalam jangka panjang? Menciptakan orang-orang selain anggota Zionis menjadi bodoh sehingga bisa dikuasai? Saya sudah tulis hal ini dalam beberapa Artikel Saya yang telah lalu.

Hubungan DANONE dan ISRAEL
AQUA adalah produk DANONE yang merupakan salah satu perusahaan yang paling setia kepada israel sehingga di anugerahi JUBILEE AWARD (Jubilee Award adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh zionis israel  kepada kelompok/ perorangan/ pengusaha/ perusahaan yang dalam kurun waktu yang lama telah membantu dan mendonasikan profit usahanya kepada zionis israel.) pada tahun 1998.Dan ini merupakan salah satu produk dari agenda kelompok ELIT HITAM dunia yang ingin mengurangi 93% populasi penduduk dunia secara jangka panjang dengan memasukkan senyawa FLOURIDE ke dalam air minum di seluruh dunia.
Saya akan lanjutkan Artikel Bahayanya Minuman Air Mineral dengan kandungan FLOURIDE dan target Zionisme International dengan kampanye besar-besaran untuk Bangsa Indonesia meminumnya. Lebih baik meminum Air biasa dari sumur yang masih bersih dan dimasak di dapur kita sendiri.
Anda ingin tahu Bagaimana Zionisme mensetting Media, membuat Anda teralihkan? Membuat Anda melihat “Penjahat” seperti Pahlawan, mencetak boneka pemimpin dunia baru dengan menjadikannya seakan-akan Nabi. Waspadalah….
13779999121262846538
Beginilah Tugas Media Zionis Untuk Anda (Dok Pribadi)

Sumber :
1. IQ measurements by HSPH’s Anna L. Choi and Philippe Grandjean in response to a letter to the journal published in the March 2013 (Vol. 121, No. 3) Environmental Health
2. http://www.hsph.harvard.edu/news/features/fluoride-childrens-health-grandjean-choi/

Inilah Rahasia Zionisme yang Harus Diketahui Ummat


Farizpasee.blogspot

Dajjal yang tak lama lagi akan memporak porandakan orang-orang yang beriman, Ikut Dajjal selamat dan yang tidak ikut akan dibumi hanguskan. 
 
Di dalam jaringan Zionisme International mereka memegang semua media, baik media cetak, elektronik dan online termasuk media sosial. Melalui jaringanya pula mereka mengendalikan harga emas dan harga mata uang di dunia, mereka menyetir semua Presiden dalam sebuah “perjanjian rahasia”, mereka berada di dalam Lions Club, Rotary Club dan terkadang mereka menyebut diri mereka OLIMPIADE (Persekutuan Pemuja Setan/Lucife/Anti Kristus/Dajjal seluruh dunia), Mereka membuat “orang-orang terpilih” menjadi Populer bagai Nabi, disetiap Negara mereka memiliki “orang-orang Pilihan” ini, mereka akan dimanjakan media, di elu-elukan dan membuat semua orang “terpesona”, targetnya adalah “Menguasai” Setiap Negara karena orang-orang terpilih ini sudah melakukan “Perjanjian” secara rahasia dengan Zionis Internasional.
Apa Sich target mereka sesungguhnya? Sesuai dengan target Dajjal dimuka bumi ini yaitu menguasai dunia dengan segala keangkara murkaan, anti kepada Allah Swt dan menghancurkan semua orang-orang yang mengaku beriman kepada Allah Swt. 

Penulis akan sampaikan beberapa rahasia yang mereka lakukan disemua Negara dalam rangka tercapainya PENGUASAAN tersebut, diantaranya sebagai berikut :
1. Pembentukan pemerintah internasional tunggal atau Orde Dunia baru dengan kesatuan Jemaah dan sistem moneter yang umum di bawah arahan mereka sehigga dengan ini lahirlah konsep Dollar menguasai sebagai mata uang paling kuat saat ini, Pemerintah internasonal yang tunggal ini dalam rencana mereka adalah Israel Raya yang saat ini sedang simbol pembangunan HAIKAL SULAIMAN (Kuil Sulaiman) dibawah tanah tepatnya dibawah Masjid Al-Aqsho Palestina, Sedikit orang yang tahu bahwa pemerintah internasional “DUNIA BARU” sudah diprakarsai sejak lama yaitu matangnnya ditahun 1920-an dan 1930-an.

2. Kerusakan semua bangsa-bangsa, setiap bangsa akan dibuat untuk tidak mencintai negaranya, dengan banyaknya kasus-kasus pengurus Negara, Di Indonesia kini sudah semakin banyak yang tidak lagi cinta pada Negara dan Bangsa ini, kerusakan ini dimulai dengan pembunuhan karakter semua orang yang mengurus Negara terutama dengan mereka yang tidak sepakat/mendukung Dajjal Laknatullah ‘alaih. Kasus Korupsi, Penodaan Agama, Bobroknya Birokrasi, Ketidakpercayaan rakyat kepada pemerintah itu sengaja dibangun untuk menghilangkan identitas dan kebanggaan nasional.

3. Penghancuran agama dengan kampanye “SEMUA AGAMA SAMA” dari kaum Liberalis Sekuler, Liberal Sekulerpun adalah Faham yang dibuat oleh Zionis Internasional dengan tujuan menghancurkan Keyakinan Ummat Beragama, melecehkan Tuhan, Melecehkan Kitab dan Melecehkan serta menghinakan Nabi, Partai-partai berbasis Agama dihancurkan baik secara terang-terangan atau secara diam-diam, membuat ummat tidak percaya pada gerakan agamanya sendiri, tidak percaya pada Partai yang berasaskan agamanya, di Indonesia sudah sangat Populer soal ini, lahirnya “Islam Yes, Partai No” dari Nurcholis Madjid yang kemudian diteruskan Alm Gusdur dan kini Ulil Abshar Abdalah. 

4. Penciptaan “robot” atau “boneka” secara sistem bawah sadar dan “perjanjian Rahasia” di dalam Psikologi disebut Brzezinski (Zbignew) technotronic, manusia dibuat menjadi memiliki 2 kepribadian ganda dan ini tertanam dalam orang-orang populer di dunia, diantaranya yang pernah Saya bahas adallah “MILEY CIRRUS dan LADY GAGA” termasuk didalamnya kini JUSTIEN BIEBER, MESSI, NEYMAR dll. Bagaimana dengan Indonesia? Anda cukup membaca Artikel-Artikel Saya diatas maka Anda akan tahu di Indonesia siapa saja yang sudah dibuat seperti itu.

5. Legalisasi obat-obat terlarang di seluruh dunia dan pro pornografi. Tak perlu heran jika pengedar Narkoba mereka larang untuk dihukum mati, bahkan Presiden SBY saja membebaskan Ratu Narkoba yang mengedarkan Narkoba di Indonesia, dalam faham Freemason (Masonic) disebutkan bahwa yang harusnya dihukum adalah Pemakai bukan Pengedar, logikanya bagaimana Pemakai ada jika pengedar tidak ada, semua ini dilakukan dalam rangka “PEMBEBASAN Obat-Obat Terlarang” tersebut, termasuk dengan Industri Pornografi, Soal Ariel & Luna Maya misalnya sesungguhnya adalah kesengajaan seperti sengajanya beredar Foto Porno Justien Bieber, Pornografi yang dilakukan Lady Gaga, Miley Cirrus dll masih banyak lagi jika disebutkan satu persatu disini. Semua itu adalah kesengajaan untuk menguji tingkat penerimaan masyarakat dunia akan seks bebas yang nantikan akan lebih digaungkan lagi oleh Dajjal

6. Penghapusan semua jenis penemuan ilmiah, hasil penelitian kecuali kemajuan ilmu pengetahuan yang dianggap menguntungkan bagi klub Zionisme Internasional. Makanya tidao perlu heran jika ada penemu-penemu yang tiba-tiba meninggal mendadak, kecelakaan dan sebagainya.

7. Melestarikaan Perang di Negara-Negara Ketiga, Seperti Afghanistan, Pakistan, Siria, Mesir dll. Perang ini dimaksudkan dalam rangka mengurangi Populasi manusia di dunia terutama manusia-manusia yang beragama kuat. Pengurangan Populasi ini dalam rangka memuluskan penguasaan DAJJAL dimasa mendatang, Selain Pelestarian Perang mereka juga menciptkan banyak kelaparan diberbagai Negara tersebut. Target Zionis Internasional adalah tercapainya kematian manusia hingga 3 miliar manusia diseluruh dunia, Zionisme Internasional menugaskan Cyrus Vance menyusun laporan dengan judul ” Dunia pada tahun 2000″. Laporan ini disetujui pemerintah AS.

8. Melemahkan moral bangsa-bangsa di dunia dengan kehidupan “SUPER BEBAS”, ajang-ajang pemilihan idola-idola dengan mengumbar perilaku amoral. selain itu menggerakan Organisasi buruh untuk membuat stabilitas ekonomi di berbagai Negara mengalami kekacauan, menggerakan buruh untuk mogok, demonstrasi dan tindakan yang merusak sistem ekonomi setiap bangsa dan negara. targetnya adalah pindahnya Investasi dari Negara-negara tersebut ke Negara-Negara pendukung Zionis, sehingga Negara-negara yang ditinggalkan Investor akan memiliki pengangguran yang banyak.
Target Zionis berikutnya adalah Ketika jumlah pekerjaan menurun karena aturan-aturan yang menjelimet, Investor kabur dan kemudian pengangguran begitu banyak maka banyak manusia terjun ke dalam putus asa an, mereka akan mencari perlarian di dalam alkohol dan obat-obatan terlarang dimana peredaran obat itu dikendalikan zionis juga.
Dengan penggiringan Opini dan halusinasi, Zionis mendorong anak-anak muda untuk mengungkapkan protes keras terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa, melemahkan hubungan kekerabatan dan pelan-pelan menghancurkannya.
Untuk tujuan inilah, organisasi yang sudah ditunjuk resmi oleh Pimpinan Zionis ditugaskan untuk menyusun rencana utama mereka. Dengan bimbingan Profesor Willis Harmon, projek ini disebut Konspirasi Aquarian

9. Zionis Internasional menghindari Negara-negara diseluruh dunia untuk memutuskan nasib mereka sendiri. Untuk tercapainya target ini maka mereka menciptakan krisis satu demi satu di setiap Negara dan kemudian krisis akan dibantu penangananya oleh mereka. Sehingga tingkat ketergantungan setiap Negara pada “Kekeuatan Jahat” ini semakin tinggi.

10. Mempromosikan Group musik ROCK yang sudah dalam kendali mereka dengan target kebebasan dalam hidup sebebas-bebasnya, selain itu menyebarkan radkalisme Agama-agama Samawi sehingga terjadi peperangan antara Agama, terbunuhnya Ulama dan sebagainya. Tujuan utama Program ini adalah memperkuat Zionis di Negara Israel. Selain itu Di Yahudi sendiripun dipilih orang-orang yang mendukung Zionisme karena tidak semua Yahudi itu Zionis, Zionisme ini adalah bentukan Dajjal yang sesungguhnya telah ada dan saat ini sedang menguasai Dunia, Hanya momentum memunculkan diri itu belum waktunya, waktu yang tepat itu adalah ketika terbentuknya “ISRAEL RAYA” dengan hancurnya Masjid Al-Aqsha (Kondisi Masjid Al-Aqsho saat ini sedang dibangun KUIL SULAIMAN) yang diperkirakan selesai tahun 2022 mendatang. 

11. Program rahasia mereka berikutnya adalah menularkan Liberalisme Sekuler ke semua Negara terutama Negara-Negara yang berbasis Agama Samawi yang berkeyakinan pada Kitab Suci yang berisikan Firman Allah Swt, Jangan heran akibat dari Liberalisme ini akan ada banyak pembela-pembela zionisme dengan dalil agama dimasing-masing Agama. Mereka menyebut “Agama” yang mereka sebarkan adalah Agama Pembebasan, Agama Universal, Agama Kemanusiaan dan berbagai sebutan lainnya, tujuannya hanya satu untuk mematikan semua ajaran Agama-agama Samawi yang dibawa para Nabi utusan Allah Swt dari Adam As sampai Nabi Muhammad SAW. Gerakan yang bekerja untuk hal ini adalah Komunisme dan disebut dalam misi Maryknoll. Pembunuhan Ustadz-Ustadz dalam Topeng Terorisme akan terus terjadi dan kondisi ini adalah bagian dari misi penyebaran “Agama Pembebasan” tersebut, inilah salah satu tujuan terbentuknya Densus di Indonesia.

12. Program berikutnya adalah kehancuran total ekonomi di tingkat internasional dan membuat kekacauan politik yang Pasti terjadi, jadi jangan heran apa yang terjadi di Iraq, Syiria dan Mesir merupakan bagian dari Agenda ini.

13. Membuat jariangan disemua lini pemerintahan disetiap Negara, termasuk Amerika Serikat saat ini, dan hampir semua Negara yang berhutang kepada IMF atau Bank Dunia yang saat ini ada Sri Mulyani didalamnya.

14. Mempengaruhi Semua Negara di dunia untuk menggunakan Badan yang sudah mereka bentuk seperti PBB, IMF, Bank for international dan Mahkamah Internasional. Menghilangkan otoritas setiap negara di dunia dengan patuh sepatuh-patuhnya pada PBB.

15. Menyusup ke setiap gerakan-gerakan dari ideologi apapun, menabur pemberontakan, dan melunturkan integritas bangsa-bangsa di dunia

16. Mengatur organisasi terorisme di semua Negara, Terorisme ini sengaja diciptakan dan mereka selalu berkomunikasi dengan agen-agen mereka setiap kali teroris yang mereka ciptakan ini akan melakukan kekerasan dan tindakan teror.

17. Mengambil alih Pemerintahan disetiap Negara dengan meletakan boneka-boneka yang mereka besarkan dalam proses panjang untuk menjadi Presiden, saat ini diinformasikan temuan rahasia di Israel yang akan menanamkan Chip di tengkuk boneka-boneka mereka yang menjadi Presiden atau Perdana Menteri di semua Negara terutama Negara yang sudah dikuasai Sistem Pemerintahanya, Rencananya akan ditanamkan pada tahun 2017 mendatang. 

Semoga Bermanfaat....
Fariz Pasee

sumber:
Assyarkhan

Setara Institute, Zionisme dan Propaganda Adu Domba






Setera institute (setarainstitute)

       Setara Institute kembali “bernyanyi” dengan pernyataan ketuanya Hendardi, Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com (27/5/2012) Hendardi Ketua Setara Institute menyatakan bahwa Pembatalan konser Lady Gaga yang bertajuk “Born This Way Ball Tour” menunjukkan bahwa Indonesia bukan negara yang sepenuhnya berdaulat. Pengekangan kebebasan berekspresi masih terjadi di negara yang telah merdeka selama 67 tahun ini.

Kompas mengutip pernyataanya sebagai berikut : “Ada tarik ulur izin. Ini sudah bukan wilayah hukum lagi, melainkan komoditas politik. Dan yang paling nyata, kedaulatan aparat hukum sudah dikalahkan kepentingan kelompok tertentu, yang tidak mewakili rakyat Indonesia,” ujar Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi, kepada Kompas.com, Minggu (27/5/2012).
Penulis menilai cara Hendardi ini tidak lebih dari propaganda Zionisme International yang memang sedang diemban oleh Setara Institute di Indonesia, Cara terakhir ketika sudah tidak mampu lagi berbuat adalah menghembuskan angin kebusukan, perpecahan dan adu domba. Target pernyataanya ini tidak lebih dari sekedar “Mengkompori” POLRI seakan-akan POLRI telah jatuh wibawanya, terlebih dengan menyatakan bahwa batalnya konser Lady Gaga adalah kemenangan Kelompok tertentu.
13381662172137272766
Hendardi Ketua Setara Institute (setarainstitute)
Menyebut Indonesia tidak berdaulat dan kemenangan kelompok tertentu (dalam hal ini FPI dan Islam), Cuma Setara Institute malu-malu menyebutnya, merupakan Proyek Adu Domba Pemerintah dan Rakyat.
Hendardi juga mengatakan pembatalan ini bentuk tidak menghargai keberagaman di Indonesia, Menurut Hendardi, pembatalan konser Lady Gaga membuat penegakan HAM di Indonesia mundur satu langkah, serta ketiadaan sikap tegas pemerintah Indonesia. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, kedaulatan hukum di Indonesia akan semakin buruk.

Hal ini dibantah Menteri Agama (Menag RI) bahwa pembatalan Konser Lady Gaga bukan kemenangan siapapun dan bukan pula kemenangan FPI. Menag justru menaruh hormat dan berterima kasih kepada Big Daddy Entertaiment selaku Promotor yang sudah berlaku bijak dalam hal ini (kompas.com).
Maka, apa yang dilakukan oleh Setara Institute dengan menghembuskan kebencian terhadap kelompok yang dimaksudkanya dengan seolah-olah menyatakan Indonesia telah hilang kedaulatannya menurut Penulis adalah bentuk dari konspirasi Zionisme dalam bentuk adu domba ketika cita-cita mereka tidak tercapai.
Setara Institute Pernah Membuat Laporan Sampah
Setara Institute merupakan LSM yang mengembangkan dan mengkampanyekan Pluralisme, Liberalisme dan Sekularisme di Indonesia seperti halnya Gerakan-Gerakan Sekuler lainnya. Pastinya mereka memasang badan untuk “memerangi” kelompok lain yang tidak sejalan dengan pemikirannya.
Hal ini pernah Setara lakukan dengan membuat laporan yang ngawur tentang radikalisme Islam di Jabotabek dan Jawa Barat. Seorang Mahasiswa Program Dokotral ditahun 2010 yang lalu menilai laporan Setara Insttitute tersebut tak lebih dari “Sampah” (mediaislam.com)
1338166281853929253
Hendardi Bersama Adnan Buyung Nasution Berbagai Cara Untuk Membredel Gerakan Keagamaan di Indonesia Salah Satunya Melalui RUU Intelijen (matanews.com)
Hasil riset SETARA Institute tersebut merupakan proyek-proyek Zionisme International, dimana Riset ini dibiayai oleh lembaga dari Amerika, United States Agency for International Development (USAID) itu jelas-jelas menghasilkan kesimpulan yang bukan saja salah, tapi juga penuh fitnah dan provokatif.
LSM yang berkantor di Benhil Jakarta Pusat itu berkesimpulan bahwa radikalisme disebabkan oleh dua hal, genealogi masa lalu dan frustrasi sosial akibat kesejahteraan yang tidak merata. Menurut mereka, secara ideologis radikalisme berakar dari gerakan Masyumi, Darul Islam (DI) dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Yang menggelikan, mereka menuduh bahwa radikalisme disebabkan oleh frustrasi sosial akibat kesejahteraan yang tidak merata. Artinya mereka menganggap bahwa para pelaku tindakan ‘radikal’ itu adalah orang-orang miskin dan marjinal.

Jika dicermati, laporan LSM liberal yang menyebarkan virus Liberal Sekulerisme di Indonesia yang dipimpin oleh Hendardi itu akan banyak ditemui hal-hal yang bertentangan dengan fakta, bahkan saling kontradiktif. Pada halaman 80 misalnya, mereka menulis Habib Rizieq Syihab tidak menyelesaikan studi S-2nya di Malaysia, padahal Habib Rizieq malah sedang menyelesaikan program doktoralnya. Setara memasukkan FUI sebagai organisasi radikal, padahal dalam ‘riset’ yang mereka lakukan, tidak ada masyarakat yang mempersepsikan FUI sebagai ormas radikal yang gemar melakukan kekerasan (hal. 64-65). Setara juga menuduh, orang-orang seperti Al Khaththath, Ismail Yusanto, Cholil Ridwan adalah tokoh radikal yang menyusup ke tubuh MUI. Padahal keberadaan mereka di MUI sah berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang sah pula. Terkait dana, rupanya Setara melakukan kesalahan yang sangat fatal. Sepertinya mereka terlalu memaksakan diri menulis hal ini. Sebagai contoh, mereka melaporkan bahwa Suara Islam (SI) didanai sejumlah politisi Partai Gerindra. Selain itu juga oleh Bio Additive OCTANE N, Es Pisang Hijau, Bakso Qalbu dan Royal Java Tour and Travel. Kesimpulan ini mereka dapatkan setelah ‘mengintip’ website resmi SI (www.suara-islam.com) dan membeli sebuah tabloid SI edisi 103.
Sementara tokoh-tokoh yang mereka sebut, seperti Habib Rizieq, Al Khaththath, Chep Hernawan, Salim Badjri, Muhammad Qudsy juga mengaku tidak pernah dihubungi pihak Setara. Padahal tidak ada satu kesulitanpun untuk menghubungi mereka. Sementara dalam laporan itu nama mereka disebut puluhan kali dalam banyak tempat. Kata Forum Umat Islam (FUI) misalnya, disebut setidaknya 160 kali di 30 tempat. Sedangkan nama Muhammad Al Khaththath disebut sebanyak 21 kali di 13 tempat.

Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto juga membantah bila ada kadernya yang pernah diwawancarai Setara. “Setiap wawancara untuk penelitian harus seizin Jubir dan tidak pernah ada ajuan izin dari Setara Institute”, jawab Ismail (SuaraIslam.com)
Setara Institute & Propaganda Zionisme International
Setara Institue bekerja berdasarkan pesanan Zionisme International dalam laporan “ngawurn” tersebut yaitu dari Rand Corporation. Rand Corporation sendiri adalah sebuah Pusat Penelitian dan Pengkajian Strategi tentang Islam dan Timur Tengah, yang berpusat di Santa Monica, California dan Arington, Virginia, Amerika Serikat. Beroperasi atas biaya Smith Richardson Foundation.
Rand Corporation dulunya adalah perusahaan persenjataan Douglas Aircraft Company di Santa Monica-California yang didirikan setelah berakhirnya Perang Dunia II. Kini perusahaan tersebut melihat dirinya sebagai lembaga think tank independen, walaupun sebagian besar dana untuk 800 orang staf penelitinya diperoleh dari pengerjaan proyek penelitian badan militer AS, Pentagon.
Munarman dari FPI menjelaskan ada kesamaan Agenda antara Setara Institute, Moderate Muslim Society (MMS) dan BNPT dengan Rand Corporation dalam proyek deradikalisasi Islam. Semua itu berangkat dari dua laporan Rand Corporation yang dikeluarkan pada tahun 2003 dan 2007 berjudul “Civil Democratic Islam; Partners, Resources, and Strategies” dan “Building Moderate Muslim Networks”.
Dokumen itu baru disetujui pemerintah AS pada tahun 2008. Laporan Setara itu hanya bahasa lokal dari laporan Rand Corporation itu,” Kata Munarman sebagaiman dikutip Suara-media.com. (Suara-media.com)
Dengan menggunakan isu radikalisme, Sesungguhnya Setara Institute telah melakukan kekerasan simbolik dan mengarahkan kepada kekerasan struktural, dengan menggunakan institusi hukum. Supaya bila negara melakukan tindak kekerasan kepada ormas-ormas Islam itu, masyarakat bisa menerima.

Proyek Adu Domba Ala Freemason
Pecah belah dan kuasai (divided and conquered) adalah program zionisme dalam menaklukkan negeri-negeri yang mayoritas beragama Islam. Termasuk di Indonesia. Propaganda pemikiran Pluralisme, Liberalisme, Sekulerisme, Hedonisme yang terus ditebar di masyarakat.
Zionisme punya berbagai cara untuk melemahkan Ideologi orang-orang beragama. Dari cara-cara yang terlihat kasar, sampai pada misi-misi halus yang bertujuan menjauhkan orang-orang dari agama dan keyakinannya sampai ke akar-akarnya. Cara efektif menurut jaringan ini adalah adu domba antara ummat beragama dan membenturkan Pemerintah dengan Publik.
1338166506169172502
Setara Institute & Propaganda Zionisme (setarainstitute)
Sejak lama sekali Kelompok Jaringan Liberal Sekulerisme di Indonesia ini mengkampanyekan bahaya ideologi trans-nasional, wahabisasi global, Islam garis keras, fundamentalisme Islam, dan lain-lain sebagai bentuk adu domba ummat, dan kini proyeknya adalah Deradikalisasi!

Diskusi-diskusi Pluralisme, Liberalisme dan sebagaimana mereka lakukan salah satumnya mengundang Irshad Manji dan disisi lain mendukung gaya hidup Hedonisme seperti yang Lady Gaga lakukan.
Propaganda fitnah dan adu domba mereka salah satunya dengan merilis buku “Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia” Buku ini terbit atas sponsor LSM-LSM liberal yang selama ini dikenal sebagai “organisasi tadah hujan”, yaitu mereka yang bekerja by order demi kucuran dollar untuk memojokkan kelompok Islam. Mereka adalah Gerakan Bhineka Tunggal Ika, The Wahid Institute, Ma’arif Institute, dan sebuah LSM yang selama ini kerap mengampanyekan kepentingan Zionisme Internasional, Liberal for All (LibForAll). SETARA Institute melakukan hal yang sama.

RAND Corporation merupakan salah satu pengucur dana untuk projek-projek tersebut. Pada tahun 2007 lalu pernah merilis laporan bagaimana cara menghadapi apa yang mereka sebut kelompok “ekstremisme Islam”. Laporan itu menyebutkan, untuk memberangun ekstremisme Islam, maka harus dirangkul kelompok-kelompok yang disebut sebagai ’’potential partner’’ untuk membantu melawan ekstremisme di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Siapa potential partner yang dimaksud RAND Corporation ? Mereka adalah kelompok sekular, Muslim liberal, dan kelompok tradisionalis moderat, termasuk kelompok pengusung sufisme tariqhat dan kelompok Zikir.
Kelompok sekular didefinisikan sebagai mereka yang menolak campur tangan Agama dalal urusan bernegara, sama seperti halnya yang pernah disampaikan Ahok (Basuki T Purnama) dengan pernyataan Populernya “ Kita Tidak Boleh Ta’at Pada Ayat Suci, Tetapi Ta’at Pada Ayat Konstitusi”. Sangat jelas terlihat cara berfikir liberal sekulerisme dari pernyataan ini, bentuk upaka memisahkan urusan agama dengan Negara. Salah satunya target pemikiran ini kedepannya adalah membubarkan Departemen Agama dan tidak adanya lagi KUA, karena Depag dan KUA merupakan bentuk salah satu campur tangan pemerintah dalam beragama. Dalam pandangan Liberal Sekulerisme Agama merupakan urusan pribadi. Hal ini sangat berbahaya untuk Indonesia yang meletakan PANCASILA sebagai dasar bernegara dimana Sila Pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.

Misi adu domba ala Zionisme sudah jauh-jauh hari dijalankan untuk menghancurkan sebuah bangs. Pada Kongres Zionisme tahun 1903, sudah dicanangkan cara-cara adu domba untuk memecah belah dan menguasai sebuah Negara dengan cara sebagai berikut :

Pertama, Memperbanyak berdirinya organisasi-organisasi yang tujuannya sejalan dengan Freemasonry, tetapi dengan nama-nama yang berbeda.

Kedua, Mempersempit peran agama pada batas-batas Ibadah saja, dan selanjutnya menghancurkan sama sekali.
Ketiga, Menyusupkan anggota-anggota Freemasonry di kalangan tokoh-tokoh agama lain (non Yahudi) dan mendirikan organsiasi-organisasi baru sebagai alat menguasai agama-agama. Inilah makar Zionisme yang sampai hari ini masih berjalan. Di Indonesia, makar tersebut ditopang oleh LSM-LSM Liberal Sekuler yang bekerja untuk kepentingan menghancurkan kehidupan beragama di Indonesia.
Jadi, Tak heran jika Setara Institute memberikan pernyataan tersebut sehingga menjadi Berita terpopuler KOMPAS hari kemarin (27/5/2012). Semoga Bermanfaat

sumber:
http://politik.kompasiana.com/2012/05/28/setara-institute-zionisme-dan-propaganda-adu-domba-465558.html